Aku sebagai pendidik walaupon hanya bergelar fasi...aku tetap pendidik yang mencurahkan ilmu pada anak bangsa..gurau senda sentiasa terpalit dan di sebalik semua gurauan ku kumpulkan segala rasional dan segalanya ku dekati mereka dengan caraku yang tersendiri..
Tiada lantang amarah...yang datang hanya kata penuh hemah dalam menyampaikan ilmu...hati mereka ku sentuh penuh sabar..ku kenal pasti rasa resah mereka dengan bait-bait cinta ilmu yang kucurahkan...sehingga terbitnya rasa cinta di hati mereka...sehingga mereka tidak merasa musykil dalam meleraikan segala kekusutan di minda mereka...
Tegar nya...membuatkan aku tersenyum melihat telatah yang dari dulu menjadi kini dengan kelembutan dalam menerima ilmu pengetahuan...
Lalu salahkah caraku mendidik mereka dengan caraku yang tersendiri...apakah setiap guru itu perlu melemparkan amarah sebagai satu syarat pasti dalam mendidik?
yang pasti..aku tidak ingin dikenali sebagai ‘cikgu garang’ yang mampu menggetarkan hati si kecil?
No comments:
Post a Comment